1. AIR TERJUN
SELOGIRI
Nama
lain Air Terjun Selogiri juga dikenal sebagai Grojogan Melati. Air terjun
ini mempunyai bebrapa buah air terjun yang berundak-undak dalam satu jalur dan
letaknya berdekatan satu sama lain (sekitar 100 m). Sedangkan satu buah
air terjun letaknya terpisah. Ketinggian air terjun ini rata-rata
berkisar 10 m akan tetapi ada yang juga yang mencapai 30 m tingginya.
Air terjun itu diantaranya :
Air terjun itu diantaranya :
1. Batu Anjlok
Letak Air Terjun Batu Anjlok berada di
posisi paling bawah dari rangkaian sembilan air terjun di atas. Air
terjun ini memiliki ketinggian hanya sekitar 10 m. Debit airnya berbeda
tergantung musim dimana saat musim kemarau air yang mengalir tidak
sebanyak di musim penghujan.
2. Kedung Dandang
2. Kedung Dandang
Letak Air Terjun Kedung Dandang berada
di atas Air Terjun Batu Anjlok. Ketingginya tidakllah setinggi air terjun
sebelumnya. Di bawah kucuran airnya terdapat kolam penampungan yang cukup
luas dan dapat digunakan untukmandi atau berendam.
3. Kedung Turuk
Konon nama ini diambil dari kata Turuk
(maaf) yang dalam bahasa jawa berarti alat kelamin wanita. Hal ini dikarenakan
bentuk dinding air terjun ini menyerupainya. Menurut masyarakat setempat
kucuran airnya dapat dipakai untuk memijat.
4. Jurang Gandil
Air Terjun ini memiliki bentuk batu yang
berundak-undak seperti tangga eskalator. Tingginya sekitar 30 m. Untuk
kesana dapat di tempuh dengan berjalan kaki ke arah hulu sekitar 15 menit dari
Air Terjun Kedung Turuk.
Lokasi :
Terletak di Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah.
Aksesbilitas :
Berjarak 14 km dari kota Wonogiri atau 7 km dari Pasar Krisak Selogiri. Dari arah pusat kota Wonogiri arahkan kendaraan ke arah Pasar Krisak. Dari Pasar Krisek tersebut ambil arah ke selatan ke Dusun Melati. Kondisi jalan hingga ke dusun ini sudah beraspal baik dan dapat dialui kendaraan roda dua atau empat.
Terletak di Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah.
Aksesbilitas :
Berjarak 14 km dari kota Wonogiri atau 7 km dari Pasar Krisak Selogiri. Dari arah pusat kota Wonogiri arahkan kendaraan ke arah Pasar Krisak. Dari Pasar Krisek tersebut ambil arah ke selatan ke Dusun Melati. Kondisi jalan hingga ke dusun ini sudah beraspal baik dan dapat dialui kendaraan roda dua atau empat.
Sesampainya
di Dusun Melati perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sejauh 1,2 km
melalui jalan setapak yang sudah di tata rapi oleh masyarakat setempat.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai air terjun pertama sekitar 15 menit
2. TELAGA CLAKET
Telaga Claket merupakan wisata yang terletak di Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tempatnya berada di dekat Bendungan Colo, bisa ditempuh selama 60 menit dari Solo. Kepopuleran tempat ini, bermula dari beberapa orang yang menyamakan Telaga Claket dengan Ranu Kumbolo di Semeru. Meski sama-sama cantik, sebenarnya tidak ada kemiripan antara keduanya.
Berada di bawah sebuah kaki
perbukitan, Telaga Claket membentang selebar kurang lebih satu hektar. Perairan
yang tenang menjadikannya sebagai favorit wisatawan yang mencari ketenangan.
Bukan hanya wisata air saja, di tempat ini juga terdapat peternakan kambing
serta kolam yang digunakan untuk membudidayakan ikan lele. Benar-benar objek
wisata lengkap untuk liburan bersama keluarga atau sahabat. Karena masih sepi,
tentu saja banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi foto. Dari beberapa spot,
jembatan di atas telaga selalu ramai didatangi pecinta selfie.
Kerennya lagi, Telaga Claket juga
menyediakan beragam pernak-pernik serta ornamen bambu seperti saung dan gethek,
untuk memuaskan wisatawan yang doyan fotoTidak hanya memiliki spot cantik untuk
foto, Telaga Claket juga memiliki tempat yang bisa dipakai piknik bersama
keluarga. Ya, di pinggiran telaga sudah tersedia banyak gubuk, silakan berteduh
di sna dan menikmati makanan. Beberapa kedai menjual menu enak mulai dari
mie ayam hingga bakso. Jadi, tidak perlu lagi takut kelaparan. Nah, kamu yang
suka liburan ramai-ramai bisa mengelar outbound di sini. Di dekatnya juga ada
sebuah puncak bukit. Hanya perlu jalan kaki, pengunjung akan menikmati
pemandangan telaga dari sudut lain. Warga sekitar sudah memberikan nama untuk
bukit ini. Ialah Bukit Widodari, begitu sempurna dikunjungi menjelang senja
Di dekatnya juga ada sebuah puncak bukit. Hanya perlu jalan kaki, pengunjung akan menikmati pemandangan telaga dari sudut lain. Warga sekitar sudah memberikan nama untuk bukit ini. Ialah Bukit Widodari, begitu sempurna dikunjungi menjelang senja
3. WISATA SPIRITUAL
SELOGIRI
Kecamatan
Selogiri, Kabupaten Wonogiri, kaya potensi objek wisata spiritual dan petilasan
bernilai historis dan heroik. Itu berasal dari zaman kerajaan dan revolusi pra
kemerdekaan Republik Indonesia.
![]() |
TUGU PENYIMPANAN PUSAKA |
![]() |
TUGU PENYIMPANAN PUSAKA |
Banyak wisata spiritual yang ada di selogiri. Di sini ada beberapa petilasan
pertapaan tokoh sejarah yang diyakini memiliki daya gaib. Juga ada makam
leluhur dinasti Mangkunegaran yang diziarahi kerabat, keturunan, dan masyarakat
spiritual berbagai daerah. Ada pula Monumen Batu Gilang Nglaroh dan Tugu
Monumen Penyimpanan Pusaka.
Obyek wisata spiritual tersebut berada di Sendang Siwani, tempat pertapaan Raden Mas (RM) Said atau Pangeran Sambernyawa ketika menerima wangsit yang membangkitkan keberanian bertempur melawan Belanda. Tempat itu berupa sendang (sumber air) yang sampai kini dikunjungi banyak orang dari berbagai daerah, terutama setiap malam Selasa dan Jumat.
Juga ada Sendang Sinangka dan Tretes, yang merupakan petilasan pertapaan Pangeran Sambernyawa. Sampai sekarang pun masih didatangi banyak tokoh spiritual untuk menjalani laku prihatin guna menggapai wahyu, derajat, dan kemuliaan.
Masih ada pula makam para leluhur yang sering diziarahi dan untuk laku spiritual. Yakni, makam istri dan ibu Pangeran Sambernyawa di Gunung Wijil dan Keblokan, Sendangijo. Makam Patih Kudanawarsa dan makam mertua Pangeran Sambernyawa, Kiai Kasan Nuriman, di Desa Pule.
Ada pula obyek wisata spiritual yang berkaitan dengan sejarah. Itu antara lain di monumen batu gilang di Nglaroh. Tempat itu diyakini sebagai lokasi kali pertama Pangeran Sambernyawa mendirikan embrio pemerintahan dan mengatur siasat perang gerilya yang populer disebut Perang Sambernyawan.
Juga
ada Monumen Tugu Penyimpanan Pusaka andalan Pangeran Sambernyawa di depan
Kantor Kecamatan Selogiri.
Sumber : http://wiki-wisata.blogspot.com/2014/08/obyek-wisata-spiritual-selogiri-wonogiri.html
Prasasti Nglaroh, yang terletak di dusun Nglaroh,
Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah adalah sebuah
batu yang diyakini merupakan petilasan Raden Mas Said atau KGPAH Mangkunegara I
atau dikenal juga sebagai Pangeran Samber Nyawa. Dulu, wilayah yang kemudian
hari dinamakan Wonogiri ini merupakan basis perjuangan Raden Mas Said beserta
pengikutnya dalam mengobarkan perjuangan melawan Belanda.
Pada awal
ditemukannya prasasti ini, tidak ada yang menyangka bahwa ini adalah
peninggalan Raden Mas Said. Namun ada salah seorang warga yang mencoba
memindahkan batu ini jauh. tetapi keesokan harinya batu ini kembali lagi. Di
tempat ini, menurut juru kuncinya (Pak Topo) Prasasti Nglaroh merupakan embrio
tempat terbentuknya pemerintahan kabupaten Wonogiri. Diriwayatkan bahwa batu
ini dulunya mnerupakan tempat duduk Raden Mas Said (Pangeran Samber Nyowo) pada
saat memimpin perang melawan penjajahan Belanda. Pangeran Samber Nyowo bersama
pamannya, Khasan Nuriman ini menyusun strategi perang dengan mantap dan matang
di tempat ini. Terbukti bahwa di batu gilang ini ada bulatan-bulatan kecil
berjumlah 5 yang digunakan sebagai patokan dalam menentukan hari sesuai
hitungan jawa (Pahing,Pon, Wage, Kliwon, legi). Di belakang prasasti ini ada
sebuah sumur yang dinamai sendang drajat. Konon katanya pada zaman dahulu jika
ada orang ingin mendapatkan kedudukan, sukses dalam kehidupan, pasti mengambil
air di tempat ini untuk diminum. Juga pada saat ada resepsi siraman bagi yang
akan melaksanakan akad nikah, sebagian air yangh diguinakan untuk mandi calon
pengantin diambilkan dari sendang drajat ini. Di Prasasti nglaroh ini setiap
tanggal 1 Muharrom sering didatangi warga dan bahkjan selalu menjadi tempat
utama dalam perayaan 1 Sura. Kadang ada pertunjukan wayang kulit. Orang-orang
kraton Surakarta pun juga sering mendatangi prasasti nglaroh ini dalam
melakukan ritual tahunan. Prasasti Nglaroh sekarang ini telah direnovasi dan
berkat dukungan warga setempat serta dana dari pemnerintah kabupaten Wonogiri.
Sumber : http://wiki-wisata.blogspot.com/2014/08/obyek-wisata-spiritual-selogiri-wonogiri.html
PRASASTI WATU GILANG NGLAROH
Lokasi : Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kec. Selogiri
Lokasi : Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kec. Selogiri
Waktu Tempuh : ± 1/2 jam dari pusat kota Wonogiri.
Potensi : - Wisata Ritual dan Ziarah Leluhur
Peluang pengembangan : - Pembuatan tanda arah
menuju lokasi.

SENDANG SINANGKA
Sumber : http://bimasinatribloka11.blogspot.com/2014/08/sendang-sinangka-pelindung-kawula-alit.html
Sendang Sinangka yang berlokasi di timur laut Desa
Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Merupakan pelindung bagi kawula alit
(Rakyat kecil) yang hidupnya tertindas. Untuk itu jika peziarah membasuh muka
dengan air sendang, dipercaya akan awet muda dan hidupnya kembali bergairah
dalam menatap masa depan. Hal ini diutarakan, Mulyanto Skar, ketua Paguyuban
Sendang Sinongko kepada MR belum lama ini.
Sendang tersebut berjarak 2 kilometer dari pasar
Krisak, arah ke selatan. Kalau menempuh perjalanan dengan memakai sepeda motor
atau mobil, kurang lebih memakan waktu 5 menit. Diyakini, begitu orang sampai
disana akan dirasakan suasana begitu damai, tentram dan teduh ,karena memang
tempat tersebut penuh pepohonan, pohon beringin pohon duwet dan juga pohon bulu
yang begitu rindang mengayomi tempat itu.
Sendang Sinagka merupakan nama yang di berikan
Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa pendiri dinasti mangkunegaran yang
bergelar KGPAA Mangkunegara I.
Konon saat menginjakan kaki di tempat itu, RM Said
beserta pengikutnya yang baru turun dari goa Sitretes, merasakan lapar dan
dahaga yang luar biasa. Tanpa di sangka ditepi sebuah sendang(danau kecil) ada
buah nagka yang tergeletak dengan aroma harum menyengat. Setelah dipegang,
ternyata buah tersebut sudah masak RM Said alias Pangeran Samber Nyawa beserta
pengikutnya semakin penasaran ingin segera memakan buah tersebut.
Tetapi buah nangka tersebut tidak bisa di belah
dengan senjata apapun. Untuk itu dengan kekuatan spiritualnya Pangeran Samber
Nyawa memohon petunjuk Illahi. Ia segera mengambil air wudhu dan sembahyang.
Sejenak kemudian,ia mendapat petunjuk dari Tuhan, dimana nagka tersebut bisa di
belah dengan senjata, asalkan senjatanaya diasah dulu dengan sebuah batu yang
terletak tidak begitu jauh dari tempat tersebut.
Benar yang terjadi, setelah senjata ditajamkan
dibatu besar , nangka bisa dibelah dan dimakan Pangeran Samber Nyawa beserta
pengikutnya. Sehingga sampai sekarang batu itu dinamakan Watu Kosek(batu
pengasah)dan tempat tersebut dinamakan Sendang Sinangka. Berbulan-bulan RM Said
bertafakur di Sendang Sinagka, karena di tempat tersebut ia menemukan
ketentraman hati dan juga watu kosek tersebut mempunyai aura ( kekuatan gaib.
Selanjutnya, setiap senjata yang diasah di tempat
tersebut akan luar biasa kekuatanya, bahkan tidak hanya mempertajam senjata,
tapi juga mempertajam filling dan sampai sekarang banyak pelajar, mahasiswa,
maupun pejabat yang berziarah ke watu kosek di area sendang sinangka.
SENDANG SIWANI
Salah satu petilasan yang terkenal mempunyai aura
mistis adalah Sendang Siwani. Sendang Siwani terletak di Desa Singodutan
Kecamatan Selogiri.
Dikisahkan jaman dahulu masa perjuangan Pangeran
Sambernyawa dalam mengobarkan perang gerilya melawan VOC Belanda yang menjajah
rakyat pribumi, selain meraih kemenangan juga tidak luput dari kekalahan. Suatu
waktu, Pangeran Sambernyawa terdesak oleh pasukan Belanda sampai akhirnya
bergerak ke arah selatan dari keraton Surakarta. Pangeran Sambernyawa bersama
pasukannya sampai suatu tempat di wilayah Nglaroh, sekarang masuk wilayah
Selogiri.
Di kala itu, Pangeran Sambernyawa dan pasukannya
dalam kondisi lelah dan mental yang rapuh karena dikejar pasukan Belanda. Di
tempat ini, beristirahatlah Pangeran
Sambernyawa sambil mengatur strategi perang yang akan dihadapi kelak. Setelah
beberapa hari, Pangeran Sambernyawa melanjutkan perjalanan yang akhirnya sampai
di sebuah tempat di tepi sendang yang sangat jernih airnya.
Di pinggir sendang ini, Pangeran Sambernyawa
bersemadi seraya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa mohon petunjuk
situasi yang sedang dihadapi.
Pada suatu waktu, dalam semadinya Pangeran
Sambernyawa dikejutkan oleh suara perkelahian dua ekor kerbau. Satu kerbau
masih muda dan lawannya seekor kerbau yang besar dan kelihatan kuat.
Kerbau muda terdesak oleh serudukan kerbau besar
hingga tanduknya patah. Kerbau muda yang
kalah tadi berlari menuju sendang lalu minum airnya.
Anehnya setelah keluar dari sendang, kerbau muda
tadi pulih lagi kekuatannya dan timbullah keberanian untuk berkelahi lagi
dengan lawannya.
Sungguh ajaib, kerbau muda seakan mendapat
kekuatan baru dan mampu melanjutkan perlawanan dengan musuhnya. Dan akhirnya
kerbau muda mengalahkan kerbau musuhnya itu hingga tidak berdaya.
Melihat peristiwa itu, Pangeran Sambernyawa
meyakini bahwa air dari sendang itu memiliki tuah sebagai pembangkit semangat
dan kekuatan yang dahsyat.
Pangeran Sambernyawa kemudian menemui prajuritnya
dan meminta untuk meminum air sendang sebagai spirit pembangkit kekuatan
melawan VOC Belanda.
Dalam sejarah tercatat bahwa perang gerilya
Pangeran Sambernyawa berakhir dengan kemenangan.
Berdasarkan peristiwa itu, Sendang ini kemudian diberi nama Sendang Siwani, yang
memiliki arti pembangkit keberanian.
Saat ini Sendang Siwani masih dianggap sebagai
tempat untuk memperoleh keberkahan. Banyak warga berkunjung untuk laku tirakat
maupun hanya ingin melihat petilasan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar